Halo kenalin namaku fajri, aku semester 2 prodi manajemen dakwah fakultas dakwah UIN saizu Purwokerto. Alamatku di desa brobot, Bojongsari, Purbalingga. Umurku 19th. Dan sekarang saya mau bercerita tentang hobi baruku. Hobi yang aku dapatkan ketika kuliah. Yaitu menulis dan membaca. Memang hobi yang sangat clasic, jadul, bahkan kuno karna pda umumnya hobi ini ya udah dari dulu ada sejak SD juga banyak orang yang menjadikan membaca dan menulis sebagai hobi. Tapi di zaman sekarang entah kenapa saya sudah jarang melihat hobi itu di kalangan anak muda, anak muda sekarang lebih banyak menonton vidio yutub, tiktok, bahkan bermain sosial media yang kalo dibuka ya kontenya itu-itu aja, tapi mereka nyaman di situ karena generasi mereka cenderung generasi yang mager. Dan Sudah sedikit aku temui anak kecil yang pada umumnya bermain bersama sama sebagai salah satu kegiatan wajib sekarang jarang dijumpai. Jikalau pun dijumpai pasti mereka nongkrong dan bermain hp masing-masing. Entah kenapa orang tua mereka ngasih HP di usia mereka yang belum produktif hanya tau senang² saja, tanpa memikirkan dampak negatif dari gadget diluar sana. Meskipun gadget ga semuanya konten negatif. Tetapi kebanyakan konten negatif yang mudahh tersebar, itu dikarenakan kontenya seru, asik, lucu. Mereka abai tentang konten-konten pendidikan mereka rasa itu kono, basi, bahkan ngebosenin. Generasi sekarang lebih suka menghabiskan waktunya hanya dirumah untuk melihat gadget mereka masing-masing. Bermain game online. Atau bahkan live ig. Beda pada zaman ku dulu aku kecil memang megang hp tapi usia kelas 6 SD itupun hp jadul hanya bisa sms. Kemana mana pun ga saya bawa hanya dihuni dirumah. SD adalah moment yg sangat indah untuk bermain dengan teman-teman kenakalan bocah, pengalaman sekolah, bahkan sampai melakukan hal yang tak disangka sangka. Sungguh indah zamanku kecil dulu. Memang semua zaman sudah ada plus minusnya sendiri². Kita tidak bisa membandingkan mana yang lebih bagus. Karena semua mengikuti zaman. Tapi tidak dipungkiri juga tradisi, kegiatan di zaman dulu yang masih bagus harus hilang dan hangus atau bahkan sampai terkubur dalam tak dapat di cium baunya, artinya tak sempat di kenalkan ke generasi seterusnya. Padahal kegiatan/ tradisi bermain anak zaman dulu banyak manfaatnya buat anak². Mengaplikasikan yang dulu tanpa merubah bentuknya dan sukur² ditambah dengan kecanggihan teknologi zaman sekarang sehingga menjadikan sesuatu yg lebih mengasikan tanpa melupakan asalnya. lanjut ke bahasan menulis dan membaca dikalangan pelajar atau mahasiswa kegiatan ini sebenarnya sudah ga asing lagi ya sudah wajar tentunya pelajar atau mahasiswa dengan yang namanya membaca dan menulis. Tapi membaca dan menulis yang kaya apa dulu ni. Kebanyakan pelajar atau mahasiswa sekarang lebih suka menulis hanya sebagai tugas saja. Habis itu sudah tidak dilanjutkan, membaca pun hanya sebagai tugas, bukan dijadikan sebagai pelajaran yang harus dilakukan setiap saat , maknannya apabila dikasih tugas ya cuman dikerjakan tok, abis itu dilupakan moment² pentingnya. Kegiatan ini sebenarnya asik kalo udah kenal udah tau titik asiknya membaca dan menulis. Bahkan bisa buat candu apapun yang di lewat dalam hidupnya di tuangkan dalam tulisan. Menulis ini gampang hanya butuh kemauan saja kalo gamau ya mana bisa, menulis ga usah bingung-bingung mau nulis apa, tulis saja yang ada di pikiran kalian atau apa yang kalian lihat, semisal melihat pengamen di jalan atau mendapatkan pacar baru. Lika liku itu yang ditulis. Gak usah malu kalo tulisanya blepotan kata katanya tidak baku toh kita masih belajar. Untuk membuat itu semua bagus atau tulisan kita lebih bagus lagi kita bisa melatihnya dengan sering² membaca buku, buku apa saja entah itu novel ataupun buku pelajaran sekalipun, karna disitulah kita dapat menemukan pemilihan kata-kata, ide, diksi yang sesuai dengan apa yg kita tulis sehingga lebih menarik lagi tulisan kita. Oiya sebagai mahasiswa sudah seharusnya loh suka membaca dan menulis ga harus nunggu punya ilmu pengetahuan yang tinggi atau ga harus jadi tua dulu buat menulis. Banyak anak² muda yang sukses dengan hasil karya tulisanya dari sebuah novel kemudian dijadikan sebuah film yang bagus. membaca dan menulis juga merupakan modal awal kita untuk sukses kedepanya. Karna apa yang kita dapatkan ilmu yg kita pelajari ga semuanya muat di memori kita. Harus kita tulis untuk mempermudah dalam belajar dan mengingat pelajaran yang telah diajarkan. Juga menulis dapat melatih kreativitas kita dalam berimajinasi. Kegiatan membaca dan menulis merupakan kegiatan orang-orang yang berilmu hampir seluruh orang yang berilmu tinggi atau orang² yang menjadi panutan bangsa atau agama hampir semua menulis, katakan saja presiden² yang ada di Indonesia hampir semua mempunyai buku masing². Atau bahkan ulama² Nusantara mereka juga mempunyai hasil karya tulis mereka untuk kemudian menjadi pedoman dalam belajar murid-murid atau santri mereka juga mempermudah dalam belajar. Karena dengan adanya tulisan yang di sembahkan mempunyai pegangan dalam belajar. Bahkan hadist² nabi semua itu ditulis, coba bayangkan kalo ga ditulis hanya di ingat saja mungkin dari zaman ke zaman sudah hilang atau maknanya jadi ga sama. Banyak yang keliru. Kalo ada tulisnya se engganya kalo lupa bisa buka tulisan atau bukunya. Nabi Muhammad juga dalam mendapatkan wahyu pertama beliau disuruh membaca "iqra" bacalah, jadi sudah semestinya kita sebgai muslim mengikuti kebiasan² umat² islam dulu, ulama ulama dulu, dan sekarang tokoh² negara, meskipun kita ga se sempurna orang² yang dulu yang mempunyai ilmu yang tinggi tapi kita bisa mengikuti kebiasanya yaitu membaca dan menulis. Orang mati yang mati meninggalkan tulisan orang akan selalu di kenang dan berasa kaya masih hidup, begitulah sebaliknya orang yang mati tapi tidak meninggalkan tulisan mereka kaya orang hidup tapi ga dianggap dalam keramaian. Atau orang hidup tapi kaya orang mati. semoga dengan cerita ini aku bisa Istiqomah, yang penting kemauan untuk selalu Istiqomah dan yakin. Bahwa orang yang mempunyai karya tulis bisa sukses. Juga gada ruginya orang yang suka menulis. Meskipun cuman untuk pengingat diri sendiri, tulisan itu bisa dibaca oleh orang lain dan kalo tulisan itu bisa membuat orang lain termotivasi, terhibur, Orang lain senang maka pahala akan terus ngalir kepada sang penulis tersebut. Apalagi seorang guru yang menuliskan kitabnya kepada santri-santrinya setiap kali dikaji pasti guru itu mendapatkan doa dari puluhan ribu bahkan ratusan santri²nya tergantung seberapa luas kitabnya tersebar dan dijadikan ajaran atau kajian. Demikian cerita singkat saya semoga bisa membantu memotivasi temen-temen buat belajar membaca dan menulis sebagai hobi atau kewajiban kita sebagai mahasiswa untuk ditanamkan pada diri kita karna dengan kemajuan zaman ini saya rasa kegiatan menulis dan membaca sudah agak renggang, maka dari itu kita yang sudah hobi membaca dan menulis mari tularkan kepada temen² kita semua.
Orang yang banyak membaca tapi tidak mau menulis sama kaya orang sakit, suka makan, tapi ga buang air besar.
Satu peluru dapat menembus satu kepala, tapi satu tulisan dapat menembus jutaan.
Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar