USAI, ATAU MEMULAI?
Hai?
Apa kabar hati yang di landa gelisah
Memilih usai atau memulai?
Terkadang kita pernah berfikir untuk mengakhiri segala kisah cinta yang ada, atau memulai kisah baru untuk membuat cinta itu kembali ada.
Terjebak dalam situasi yang bimbang antara usai atau memulai?
Menemukan pengganti atas rasa yang pernah tersakiti tidaklah mudah, ia harus berjuang menyembuhkan luka yang ada hingga kini kau merasa bungah.
Hati yang tak lagi milik siapa-siapa agaknya merasa bebas untuk berkelana
Tapi, rasa dari pada penjelajah itu telah hilang mungkin keinginan masih ada, tapi rasa untuk memulai telah sirna.
Aku pernah dipertemukan suatu kejadian dimana aku telah kehilangan seseorang yang aku kira akan menetap, ternyata cuman hinggap. tapi mengira saja sudah cukup membuatku bahagia.
Aku terlalu effort mencintainya tanpa berfikir apakah ia juga mencintaiku? Memberikan segala rasa yang ada, perhatian, belas kasih sayang, ajakan healing, nonton, bahkan menemaninya berbelanja.
Sampai sampai rela menjemputnya padahal belasan rintangan telah terpampang di depan mata. Kau trabas sebagai bentuk cinta. Katanya itu demi mendapatkan cinta sang pujangga. Haha….
Terlalu menaruh rasa kepada hati yang belum juga aku miliki seutuhnya
membuat kaldu rasa kecewa.
Se-excited itu aku menyambutmu dengan perayaan paling meriah
dan kini yang ku dapatkan hanyalah patah hati
Dan, Kurayakan itu juga dengan meriah
Berhias kenangan
Berlabelkan janji
Yang tak kunjung kau tepati
Hingga suatu masa beberapa kali aku menemukan wanita yang menurutku layak untuk ku berikan cinta
Tapi apalah daya,
Hati tak lagi berperasa.
Segala gombalan
Ucapan, kata selamat
Bahkan jokes yang kau lontarkan hanya semata mata sebagai penghias kata saja.
Tak ada satupun yang tepat menusuk di hati
Tak ada satupun yang mampu membuatku jatuh hati
semua yang kau lakukan atau aku lakukan hanya sebatas kata yang tak di labeli dengan rasa cinta.
Hal ini berbeda ketika pertama aku mengenalmu
betapa tatapan, ucapan, bahkan tindakan semua ber-asaskan cinta.
Sehingga ia membuat hati menjadi taman yang penuh dengan se isi bunga. Mekar, harum dan warnanya indah, sejuk nan ranum.
Rasa yang kini telah habis di tuangkan kepada gelas yang kosong terbuang sia-sia
Kini aku harus kembali memungut rasa yang tumpah untuk membuatnya tumbuh dalam diri entah sekarang, besok, lusa, sewindu, seabad? Entahlah.
Hal yang sekarang hanya bisa aku lakukan hanyalah menikmati patah hati dan menemukan jati diri sebagai mana umumnya lelaki.
:)
Komentar
Posting Komentar